1.Jenis penyakit :
Thalassaemia
Adalah jenis penyakit
keturunan akibat kelainan darah. Penyakit ini banyak terdapat di dunia dan
tersebar khususnya orang yang berasal dari Laut Tengah, Timur Tengah, dan Asia,
kelainan ini jarang ditemukan pada orang Eropa Utara. Pembawa sifat
Thallasaemia adalah orang-orang yang sehat tetapi dapat meneruskan sifat
penyakit ini pada keturunannya. Penderita Thallasaemia akan mengalami
kekurangan darah karena sel darah merahnya mudah pecah dan sel-selnya tak cukup
mengandung Haemoglobine. Pada orang normal, umur sel darah merah 120 hari,
tetapi pada penderita Thallasaemia umur sel darah merah hanya antara 4 sampai 6
minggu.
Gejala
: Akibat kekurangan sel darah merahpenderita akan nampak pucat, perut nampak
membesar karena pembengkakan limpa dan hati. Apabila penderita tidak
mendapatkan perawatan yang teratur maka akan terjadi perubahan bentuk pada
tulang muka, dan kulit juga akan berubah menghitam, akibat adanya penimbunan
sat besi. secara fisik, pertumbuhan anak-anak penderita juga akan jauh
tertinggal, dibanding teman-teman sebayanya.
Penyebab
: Thalasmeia tidaklah penyakit menular, tetapi dikarenakan oleh factor
keturunan ( genetic ). Pasien thalasemia sendiri banyak ditemukan didaerah
miskin, begitupun dengan tempat endemis malaria. Tempat endemis malaria adalah
tempat yang amat rawan berlangsung masalah thalasemia. Parasit malaria dianggap
turut menolong rusaknya sel darah merah.
Cara
mengatasi : Mencegah perkawinan sesama pembawa sifat Thallasaemia adalah jalan
yang terbaik, tes darah sebelum melangsungkan pernikahan sangat
dianjurkan. Apabila memang harus terjadi pernikahan antara sesama pembawa
sifat mungkin mencegah terjadinya kehamilan adalah keputusan yang harus dibuat.
Apabila akan tetap meneruskan kehamilan bisa dilakukan tes janin pada saat
kehamilan berjalan antara 8 sampai 12 minggu. Diagnosis ini juga sangat mahal
biayanya.
Gejala
:
- Sakit
kepala
- Kelelahan
- Vertigo
- Detak
jantung yang cepat
- Pusing
saat akan tidur atau bangun
Penyebab : Risiko umum penyebab
stroke salah satunya adalah tekanan darah tinggi. Hal ini terjadi karena
tekanan darah tinggi merusak pembuluh darah yang lemah kemudian mengakibatkan
pendarahan di otak. Dan, Anda juga beresiko terkena stroke jika memiliki
masalah penyempitan pada pembuluh arteri. Berikut ini adalah faktor risiko
lainnya, antara lain:
- Merokok
- Jarang
Berolahraga
- Kadar
gula darah yang tinggi
- Kolesterol
darah abnormal
- Kelebihan
berat badan atau obesitas
- Terlalu
banyak mengonsumsi makanan asin
Cara mengatasi : Mengubah gaya hidup
dapat membantu Anda setidaknya mengurangi risiko negatif yang ditimbulkan oleh
hipertensi, seperti:
- Menghabiskan
waktu selama 30 sampai 40 menit untuk berolahraga sebanyak 2-3 kali
seminggu
- Perbanyak
jalan kaki daripada mengemudi atau menggunakan kendaraan
- Ajak
anak-anak, teman-teman maupun keluarga Anda melakukan kegiatan fisik
bersama-sama
- Hindari
konsumsi makanan berminyak, bergaram, dan bergula tinggi
- Konsumsi
makanan yang beraneka ragam dan bergizi seimbang
- Perbanyak
konsumsi buah-buahan dan sayuran segar
- Mengolah
makanan dengan cara merebus atau memanggang. Kalau pun harus digoreng
gunakanlah minyak zaitun.
- Hentikan
kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol
- Bebaskan
pikiran Anda dari stres dan tekanan pikiran buruk lainnya
- Istirahat
5-10 menit di tengah rutinitas
- Minum
air 7-8 gelas setiap hari
- Tidur
cukup di malam hari selama 7-8 jam
3.jenis penyakit : Hemofilia
Penyakit
hemofilia adalah penyakit dimana terjadinya kelainan genetic pada darah, yang
dimana darah mempunyai kesulitan dalam pembekuan atau kesulitan pada
pembengkuan secara normal. Pada penyakit ini biasanya darah akan mengalami
pembekuan dalam jangka waktu lebih lama dibandingan dengan pembekuan secara
normal. Biasanya penderita penyakit ini sangat rentan terhadap pendarahan,
walaupun hanya benturan tidak terlalu keras.
Gejala
:
- Factor
Turunan
- Kekurangan
Faktor Pembekuan IX (B)
- Kekurangan
Faktor Pembekuan VIII (A)
- Gejala
Penyakit Hemofilia :
- Luka
Sulit Sembuh
- Mimisan
Mendadak
- Banyak
Memar Pada Tubuh
- Pendarahan
Berkepanjangan
- Terdapat
Darah Pada Urin dan Feses
- Pembengkakan
Karena Pendarahan Internal
Penyebab : Hemofilia merupakan kelainan bawaan sejak lahir yang diturunkan
oleh kromosom X. Wanita berperan sebagai pembawa sifat hemofilia (carrier) yang
diturunkan kepada anak lelakinya. Hemofilia tidak mengenal ras, perbedaan warna
kulit atau suku bangsa. Tetapi kebanyakan kasus hemofilia terjadi pada pria.
Wanita akan benar-benar mengalami hemofilia jika ayahnya adalah seorang
hemofilia dan ibunya adalah pembawa sifat (carrier). Hal ini sangat jarang
terjadi.
Cara mengatasi :
- Hindari trauma
- Hindari mengkonsumsi obat-obatan
yang mempengaruhi kerja trombosit yang berfungsi
- membentuk sumbatan pada pembuluh darah, seperti asam salisilat, obat
antiradang jenis nonsteroid,
- ataupun pengencer darah seperti heparin.
- Kenakan tanda khusus seperti gelang atau kalung yang menandakan bahwa
ia menderita
- hemofilia.
- Hal ini penting dilakukan agar ketika terjadi kecelakaan atau kondisi
darurat lainnya, personel
- medis dapat menentukan pertolongan khusus.
3.jenis penyakit : Demam berdarah
Gejala :
- Demam
tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 - 40 derajat Celsius).
- Pada
pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
- Adanya
bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), Mimisan
(Epitaksis), Buang air besar dengan kotoran (Peaces) berupa lendir
bercampur darah (Melena), dan lain-lainnya.
- Terjadi
pembesaran hati (Hepatomegali).
- Tekanan
darah menurun sehingga menyebabkan syok.
- Pada
pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 - 7 terjadi penurunan trombosit
dibawah 100.000 /mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai
Hematokrit diatas 20% dari nilai normal (Hemokonsentrasi).
- Timbulnya
beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan
nafsu makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit
kepala.
- Mengalami
perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
- Demam
yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.
- Munculnya
bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
Cara
mengatasi :
Menguras tempat
penampungan air secara rutin, seperti bak mandi dan kolam. Sebab bisa
mengurangi perkembangbiakan dari nyamuk itu sendiri. Atau memasukan beberapa
ikan kecil kedalam bak mandi atau kolam. Sebab ikan akan memakan jentik nyamuk.
Menutup :
Menutup tempat-tempat penampungan air. Jika setelah melakukan aktivitas yang
berhubungan dengan tempat air sebaiknya anda menutupnya agar nyamuk tidak bisa
meletakan telurnya kedalam tempat penampungan air. Sebab nyamuk demam berdarah
sangat menyukai air yang bening.
Mengubur.
Kuburlah barang – barang yang tidak terpakai yang dapat memungkinkan terjadinya
genangan air.
4.jenis penyakit : Anemia
Gejala :
1.
Kelopak Mata Pucat
Sangat mudah untuk mendeteksi anemia dengan melihat mata. Ketika Anda
meregangkan kelopak mata dan memperhatikan bagian bawah mata. Anda akan melihat
bahwa bagian dalam kelopak mata berwarna pucat.
2. Sering Kelelahan
Jika Anda merasa lelah sepanjang waktu selama satu bulan atau lebih, bisa jadi
Anda memiliki jumlah sel darah merah yang rendah. Pasokan energi tubuh sangat
bergantung pada oksidasi dan sel darah merah Semakin rendah sel darah merah,
tingkat oksidasi dalam tubuh ikut berkurang.
3. Sering Mual
Mereka yang menderita anemia seringkali mengalami gejala morning sickness atau
mual segera setelah mereka bangun dari tempat tidur.
4. Sakit kepala
Orang yang mengalami anemia sering mengeluh sakit kepala secara terus-menerus.
Kekurangan darah merah membuat otak kekurangan oksigen. Hal ini sering
menyebabkan sakit kepala.
5. Ujung Jari Pucat
Ketika Anda menekan ujung jari, daerah itu akan berubah jadi merah. Tetapi,
jika Anda mengalami anemia, ujung jari Anda akan menjadi putih atau pucat.
6. Sesak napas
Jumlah darah yang rendah menurunkan tingkat oksigen dalam tubuh. Hal ini
membuat penderita anemia sering merasa sesak napas atau sering terengah-engah
ketika melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan.
7. Denyut Jantung Tidak Teratur
Palpitasi adalah istilah medis untuk denyut jantung tidak teratur, terlalu kuat atau memiliki kecepatan
abnormal. Ketika tubuh mengalami kekurangan oksigen, denyut jantung meningkat.
Hal ini menyebabkan jantung berdebar tidak teratur dan cepat.
8. Wajah Pucat
Jika
Anda mengalami anemia, wajah Anda akan terlihat pucat. Kulit juga akan menjadi
putih kekuningan.
9. Rambut rontok
Rambut rontok bisa menjadi gejala anemia. Ketika kulit kepala tidak mendapatkan
makanan yang cukup dari tubuh, Anda akan mengalami penipisan rambut dengan
cepat.
10. Menurunnya Kekebalan Tubuh
Ketika tubuh Anda memiliki energi yang sangat sedikit, kekebalan atau kemampuan
tubuh untuk melawan penyakit ikut menurun. Anda akan mudah jatuh sakit atau
kelelahan.
Penyebab
: Anemia terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu sedikit sel darah merah,
kehilangan terlalu banyak sel darah merah atau mematikan sel darah merah lebih
banyak daripada menggantinya. Beberapa jenis anemia dan penyebabnya adalah:
Iron deficiency anemia
Penyebab anemia jenis ini adalah kekurangan zat besi di tubuh. Sumsum tulang
membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh
tidak akan memproduksi cukup hemoglobin untuk sel darah merah.
Vitamin deficiency anemia
Sebagai tambahan dari zat besi, tubuh juga membutuhkan folat dan vitamin B-12
untuk menghasilkan cukup sel darah merah. Asupan makanan yang rendah zat
tersebut dan nutrisi penting lain dapat menyebabkan penurunan produksi sel
darah merah. Sebagai tambahan, beberapa orang tidak dapat dengan efektif
menyerap vitamin B-12.
Anemia of chronic disease
Penyakit kronis tertentu, contohnya kanker dan HIV/AIDS. Dapat mempengaruhi
produksi sel darah merah, menghasilkan anemia kronis. Gagal ginjal juga dapat menyebabkan anemia.
Aplastic anemia
Jenis ini sangat jarang terjadi dan merupakan kondisi yang mengancam jiwa. Ini
disebabkan oleh berkurangnya kemampuan sumsum tulang belakang untuk
menghasilkan ketiga jenis sel darah. Penyebabnya tidak diketahui.
Cara
mengatasi :
Biasakan makan-makanan yang banyak mengandung zat
besi. Dianataranya zat besi banyak terdapat pada sayuran yang berwarna hijou
atou Daging dan hati ayam, daging bebek, ikan, kacang-kacangan, dan lain-lain.
Banyak memakan buah-buahan yang mengandung vitamin C
karena vitamin C akan membantu penyerapan dari zat besi.
5.jenis penyakit : Varises
Gejala :
1.
Anemia.
Penderita akan merasa cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (dimana sel darah
merah di bawah normal sehingga oksigen dalam tubuh kurang).
2.
Pendarahan. Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak
terproduksi secara wajar karena didominasi oleh sel darah putih, sehingga
menyebabkan penderita akan mengalami pendarahan di jaringan kulit (bisa berup
banyaknya jentik merah lebar atau kecil pada jaringan kulit).
3. Terserang
Infeksi. Karena sel darah putih tidak bisa berfungsi secara
maksimal sebagai pelindung daya tahan tubuh, sehingga tubuh penderita mudah
terkena virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya mengalami demam, keluar cairan
putih dari hidung (meler) dan batuk.
4. Nyeri
Tulang dan Persendian. Hal ini disebabkan sebagai akibat
dari sumsum tulang mendesak padat oleh sel darah putih.
5. Nyeri
Perut. Nyeri perut juga bisa menjadi indikasai gejala
Leukemia, dimana sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan
empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ – organ tubuh dan timbullah
nyeri.
6.
Pembengkakan Kelenjar Lympa. Yang bisa terjadi di bawah
leher, lengan dada dan lainnya. Kelenjar Lympa bertugas menyaring darah, karena
tidak berfungsi dengan baik sehingga sel leukemia terkumpul dan mengakibatkan
pembengkakan
7. Kesulitan
Bernafas (Dyspnea). Penderita mungkin menampakkan gejala
kesulitan bernafas dan nyeri dada, apabila hal ini terjadi, maka harus segera
mendapatkan pertolongan medis.
Penyebab : Walaupun sampai saat ini
belum ada / belum ditemukan penyebab utama dari Leukemia ini, akan tetapi ada
beberapa faktor yang bisa menjadi pemicu terjadinya Leukemia pada setiap orang,
diantaranya adalah :
a. Radiasi.
Hal ini berdasarkan riset pada pegawai Radiologi yang ternyata lebih sering
menderita Leukemia. Leukemia ini juga ditemukan pada korban radiasi bom atom di
Heroshima dan Nagasaki (Jepang).
b.
Leukemogenik. Beberapa zat kimia telah diidentifikasi dapat
mempengaruhi frekuensi Leukemia, misalnya racun lingkungan seperti benzena,
bahan kimia industri seperti insektisida serta obat – obatan yang digunakan
untuk kemoterapi.
c. Herediter.
Yang mana penderita Down Syndrom 20% lebih besar akan terkena Leukemia daripada
orang normal.
d. Virus.
Ada beberapa jenis virus yang dapat menyebabkan Leukemia, antara lain :
retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.
Cara
mengatasi :
Bawang
putih –
Sebuah penelitian yang dilakukan di Penn State University mengatakan bahwa
bawang putih dapat menghancurkan sel kanker yang terdapat dalam darah. Hal ini
disebabkan kandungan bawang putih Organosulfida yang dapat membantu hati
memproses senyawa kimia yang dapat menghancurkan sel kanker tersebut.
Anggur – Buah yang satu ini
memiliki antioksidan dan vitamin yang cukup penting dalam tubuh, anggur dapat
mencegah kanker karna kulitnya memiliki kandungan resveratol yang merupakan
sumber penting dari flavonoids, termasuk juga katekin, quercetin, prosianidin
dan antosianin.
Lemon – Sangat segar sekali bila
dikonsumsi dikala siang hari, apalagi ditepian pantai. Selain itu, ternyata
minuman menyegarkan ini juga dapat mencegah kanker karna kandungan limonen yang
dapat menghancurkan sel kanker pada darah. limonen terdapat pada kulit
lemon yang berwarna putih.DLL
6.jenis penyakit
: AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)
Gejala:
1.Sulit
menambah berat badan
2.Sulit
berkembang secara normal
3.Sulit
berjalan
4.Penundaan
perkembangan mental
5.Dapat
mengalami infeksi telinga, pneumonia dan tonsilis
Penyebab :
Normalnya sel darah putih dan antibodi menyerang dan menghancurkan organism
easing yang masuk ke dalam tubuh. Respon ini diatur oleh sel darah putih
bernama limposit CD4. Limposit ini juga merupakan target utama HIV. Sekali
masuk ke dalam tubuh, virus memasukkna material genetiknya ke dalam limposit
dan melipatgandakan diri.
Ketika salinan virus baru keluar dari sel induk dan masuk ke dalam aliran
darah, virus akan menyerang sel lain. Sebagai efeknya sel CD4 akan mati. Siklus
ini terus berulang. Pada akhirnya menyebabkan kerusakan sistem imun yang
berarti tubuh tidak akan mempu melawan infeksi bakteri dan virus lain
Cara
mengatasi :
Tidak ada vaksin untuk mencegah
infeksi HIV dan tidak ada penyembuh untuk AIDS. Jaga kesehatan dan lindungi
diri anda dari faktor-faktor risiko adalah jalan terbaik.
Jika anda HIV negatif maka tindakan yang terbaik adalah:
- Ketahui apa itu HIV dan
bagaimana penularannya
- Ketahui status kesehatan
pasangan seksual anda
- Gunakan kondom setiap kali melakukan
hubungan seksual
- Pertimbangan untuk melakukan
penyunatan pada laki-laki
- Gunakan jarum suntik steril
- Waspada terhadap darah
transfusi
- Periksakan kesehatan secara
teratur
Jika anda positif mengidap HIV maka anda harus melindungi orang di sekeliling
anda dengan:
- Lakukan hubungan seksual yang
aman dengan memakai kondom
- Beritahukan pasangan anda bahwa
anda mengidap HIV
- Jika pasangan anda hamil,
beritahukan bahwa anda mengidap HIV dan lakukan perawatan untuk menjaga
kesehatannya dan bayinya
- Katakan kepada orang lain yang
anda rasa perlu untuk tahu bahwa anda mengidap HIV
- Jangan berbagi jarum suntik
- Jangan donorkan darah dan organ
anda
- Jangan berbagi pisau cukur atau
sikat gigi
- Jika anda hamil, ambil
perawatan medis secepatnya
7.jenis penyakit : Leukemia
Leukemia adalah pertumbuhan sel-sel darah putih yang tidak normal. Jaringan
yang seharusnya membentuk sel darah merah justru membentuk sel-sel darah putih.
Akibatnya, jumlah sel darah putih melebihi normal sedangkan jumlah sel darah
merah menurun. Leukemia disebut juga kanker darah. Banyaknya sel darah putih
ini, menyebabkan sel darah putih menjadi “ganas’’. Sel darah putih ini dapat
memakan sel-sel darah merah sehingga penderita dapat mengalami anemia akut.
Gejala
:
- Anemia. Penderita akan
menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel darah merah dibawah
normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas
cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam tubuh).
- Perdarahan. Ketika Platelet
(sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar karena didominasi oleh
sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan dijaringan kulit
(banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit).
- Terserang Infeksi. Sel darah
putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama melawan
penyakit infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel darah putih yang
diterbentuk adalah tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi
semestinya. Akibatnya tubuh si penderita rentan terkena infeksi
virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan keluhan adanya
demam, keluar cairan putih dari hidung (meler) dan batuk.
- Nyeri Tulang dan Persendian.
Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone marrow)
mendesak padat oleh sel darah putih.
- Nyeri Perut. Nyeri perut juga
merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel leukemia dapat
terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran
pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat
berdampak hilangnya nafsu makan penderita leukemia.
- Pembengkakan Kelenjar Lympa.
Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada kelenjar lympa,
baik itu yang dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar lympa
bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan
menyebabkan pembengkakan.
- Kesulitan Bernafas (Dyspnea).
Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada,
apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.
Penyebab
- : Radiasi. Hal ini ditunjang
dengan beberapa laporan dari beberapa riset yang menangani kasus Leukemia
bahwa Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia, Penerita
dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia, Leukemia ditemukan
pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.
- Leukemogenik. Beberapa zat
kimia dilaporkan telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi
leukemia, misalnya racun lingkungan seperti benzena, bahan kimia inustri
seperti insektisida, obat-obatan yang digunakan untuk kemoterapi.
- Herediter. Penderita Down
Syndrom memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang
normal.
- Virus. Beberapa jenis virus
dapat menyebabkan leukemia, seperti retrovirus, virus leukemia feline,
HTLV-1 pada dewasa.